Cinta tanpa Batas

CINTA TAK MENGENAL BATAS
SINOPSIS : Setelah Pertemuan Maya dan Masumi dikapal  Astoria,  Masumi dan Maya pun semakin bisa merasakan jika hati mereka sudah lama saling terikat, hingga rasa rindu dan rindu terus saja mengalir.

Sore itu Maya hanya terdiam di sisi tempat tidurnya, sesekali dia hanya berguman hufft………,tatapannya menerawang jauh menahan rindu demi rindu ingin melihat pria itu yang telah mengisi hari-harinya dengan rasa cinta yang tak tertahankan. Di sudut lain disuatu ruangan Masumi pun tak bisa tenang dan konsentrasi dengan pekerjaannya, hatinya diliputi kerinduan yang mendalam akan wanita itu…Mungil gumanmnya dalam hati……”apa yang kau lakukan sekarang?aku sangat merindukanmu.”
Tok…..tok…tok…,suara ketukan pintu menyadarkan dari lamunan panjangnya
Tampak Mizuki masuk kedalam ruangan.” Permisi Pak , ini dokumen yang harus segera bapak tanda tangani, dan jam 1 siang nanti bapak ada meeting dengan para staff divisi  hiburan..ucap Mizuki, sambil menyodorkan dokumen tersebut keatas meja.
“Hmmm….ini akan menjadi hari yang melelahkan untukku,”  ucap Masumi, “rasanya ingin segera membebaskan diri dari hal ini….andai saja itu bisa.”
Mendengar itu Mizuki pun mengerti bahwa bossnya saat ini sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya tak bisa focus dengan pekerjaannya,dan seperti biasa Mizuki bisa menebak apa yang difikirkan atasannya tentu saja itu sangatlah mudah baginya menebaknya, dia sangat tahu dengan jelas apa yang dirasakan atasannya itu seperti hari ini dia pasti sedang memikirkan Maya, yah hanya dia wanita yang bisa membuat atasannya seperti itu.
Melihat bossnya yang uring-uringan, Mizuki pun membuka suaranya, “ Jika bapak merindukannya mengapa tak menemuinya saja, daripada disini hanya diam dan menahan semuanya” ucap Mizuki
Mendengar itu Masumi pun menoleh dengan wajah yang merah padam…,namun tak seperti biasanya Masumi tak menanggapi itu dia hanya diam namun dihatinya dia memikirkan jika ucapan sekertarisnya itu sangatlah benar.
“Mizuki bisakah kau membantuku,” ucap Masumi
“Tentu saja Pak, anda tinggal mengatakannya saja.”
“Mizuki bisakah rapat hari ini ditunda, saya memiliki keperluan penting.”,ucap Masumi lagi kali ini dengan tatapan serius kepada sekertarisnya itu.
“Anda adalah bossnya tentu saja anda bisa merubah sesuai keinginan bapak,tapi tindakan ini tidak boleh terlalu sering, bapak tahu sendiri apa akibatnya” ucap Mizuki
“saya tahu itu, tolong pindahkan besok dijam yang sama,”
‘baik pak,”ucap Mizuki, “saya akan menyampaikannya segera, jika tak ada lagi yang penting saya permisi pak!”
“Mizuki, jangan besok…pindahkan saja dihari senin dengan jam yang sama, besok adalah akhir pekan, saya ingin istirahat sebentar diakhir pekan ini” ucap Masumi.
“Baik pak,” sekali lagi Ucap Mizuki, tapi senin bapak tentu tidak lupa kan kalau bapak mempunyai janji dengan tuan watanabe dan juga Mr. Dave, belum lagi bapak memiliki kunjungan keteater daito melihat pelatihan artis- artis baru yang direkrut daito dan malam harinya bapak juga sudah ada janji makan malam dengan tuan Tenno Takamiya, jadi saya rasa bapak sudah bisa lihat betapa sibuknya bapak hari senin nanti dan kuharap liburan 2 hri ini bisa membuat bapak lebih semangat.”
“Baiklah, saya mengerti Mizuki, tapi 2 hari ini saya tidak ingin diganggu oleh hal apa pun, baik itu telpon,email atau fax sekalipun,”ucap Masumi
“baik pak, saya mengerti,”ucap Mizuki sekali lagi
“kalau begitu saya permisi pak” Mizuki pun berjalan keluar meninggalkan bossnya.
Tak berapa lama Masumi pun mengambil jas dan bergegas keluar, “Mizuki saya akan keluar dan saya tak akan kembali kekantor lagi” ucap Masumi
“Baik pak” ucap Mizuki singkat
“Owh iya pak, bagaimana jika nona Shiory mencari bapak, saya harus mengatakan apa?”
“Tentang itu katakan saja padanya saya ada urusan keluar kota dan akan kembali senin”ucap Masumi.
“Baik Pak” sekali lagi ucap Masumi singkat.
Masumi segera berlalu dari meninggalkan Daito menuju parkiran yang akan membawanya ketempat dimana kekasih hatinya berada.

Sementara itu di apartemen Maya, Maya masih diam disisi tempat tidurnya, matanya kosong dia hanya melamun, hingga dia tersadar mendengar Rei yang berteriak padanya jika sejak tadi HPnya berbunyi.
“Maya, ucap Rei
“apa yang kau lakukan, sejak tadi kau hanya diam disana, apa kau tidak dengar HPmu berbunyi dari tadi?”
“ah…iya saya tak mendengarnya Rei…,ucap Maya singkat”

Diraihnya HP tersebut dan alangkah kagetnya ketika dia melihat siapa yang menghubunginya matanya pun berubah jadi berbinar dan senyum kebahagiaan menghiasi wajahnya….

Melihat itu Rei hanya bisa bergumam, ntah apa yang terjadi denganmu Maya,sambil berlalu keluar meninggalkan Maya .
“Halo Pak Masumi, maafkan saya baru mengangkat telephone bapak,” ucap Maya
“Mungil, apa yang sedang kamu lakukan? ucap masumi
“Saya sedang memikirkan pak Masumi, rasanya ingin bertemu dengan pak Masumi?” ucap maya malu-malu
“ Mungil, saya juga merindukanmu, turunlah saya ada didepan apartemenmu sekarang?”
“Benarkah,anda dibawah?”dengan heran Maya pun mengintip lewat jendela dan dilihatnya pria yang dirindukannya Masumi ada dibawah, tanpa fikir panjang lagi Maya pun berlari dari kamarnya turun kebawah.
Sekali lagi Melihat itu Rei semakin bingung, dan hanya berteriak Maya kau mau kemana namun ucapan Rei sama sekali tak dihiraukannya.
Maya hanya terus berfikir dibawah ada Masumi, pria yang dicintai dan dirindukannya,  tiba dibawah Maya berlari cepat kedalam pelukan kekasihnya itu.

“Pak Masumi, anda datang, tahukah anda hari-hariku terasa sepi karena merindukan anda,”ucap maya dengan polosnya dalam pelukan Masumi.
Mendengar itu Masumi benar-benar merasa bahagia, dia pun semakin sadar bahwa Maya juga mencintainya. “ah…Maya, aku juga begitu merindukanmu, tahukah kamu saya tak bisa melakukan apa-apa, tiap detik hanya memikirkanmu” , ucap Masumi
Mendengar ucapan masumi membuat maya merasakan degupan jantungnya yang kencang dan pipinya pun semakin merona, tanpa memperdulikan cuaca dingin malam itu mereka tetap berpelukan semakin dalam dan erat. Masumi pun melonggarkan pelukan itu dan mencium kening maya, “maya….ucapnya lembut.

Ditatapnya kekasihnya itu , hingga dia meraih dagu Maya, dan memandang bibir mungil nan merah itu, tak perlu makan waktu menatapnya Masumi akhirnya menciumnya dengan lembut dan lembut. Melihat itu Jantung Maya berdetak cepat, dan dia bisa merasakan bunyi jantung masumi, pipinya pun merona merah, “pak Masumi”,ucap Maya.

Masumi melepaskan ciumannya dan tersenyum memandangi kekasihnya, lalu diraihnya kembali bibir itu sekali lagi, diciumnya dengan lembut, pelan tapi pasti Maya akhirnya membalas ciuman itu…yang semakin lama semakin dalam. Masumi terus saja melumat bibir gadis itu dan sekali-kali memainkan lidahnya hingga mereka berhenti pun saat nafas mereka serasa habis.

Wajah merona mewarnai mereka. “Maya saya sudah memeriksa jadwalmu, dan saya sudah menghubungi pak kunorama, saya mengatakan akan membawamu pergi 2 hari ini” ucap Masumi
“kita akan kemana,”Tanya Maya dengan bingung, “ketempat yang ada hanya aku dan kamu Maya, ucap masumi. Masumi membuka pintu mobilnya dan menyuruh maya naik kemobil, mobil itu pun meluncur membawa mereka meninggalkan Tokyo.

Selama perjalanan Maya dan Masumi hanya diam, tak sekalipun mereka membuka suara yang ada hanya dekupan jantung mereka yang seperti lonceng yang dipukul. Dalam keheningan Maya diliputi rasa kebahagiaan,berada disamping kekasihnya membuatnya semuanya terasa indah hingga dia pun terlelap, namun dalam lelapnya dia hanya menyebut nama Masumi….Masumi.

Mendengar itu Masumi tersenyum, dan sesekali diciumnya bibir gadis itu, “ah bibir itu benar-benar menggoda gumanmnya dalam hati”.
Pukul 01.00 mereka tiba, dibangunkannya kekasihnya itu namun kelihatannya Maya tak bergeming karena kelelahan. Akhirnya karena tak tega membangunkannya, dia pun menggendong Maya kekamar lalu dibaringkannya ditempat tidur. Melihat Maya yang tidur seperti Gadis kecil Masumi benar- benar bahagia diusapnya rambut gadis itu, dan diciumnya kening itu, “tidurlah sayang, kau pasti lelah…mimpikanlah aku selalu”ucap Masumi.

Sementara Masumi yang tak bisa tidur tatapannya kosong kelangit, malam itu tak ada bintang sepertinya  akan turun hujan, gumamnya….Mungkin Maya akan lapar saat bangun sebaiknya aku mencari makanan disekitar sini sebelum hujan tiba. Suara angin semakin memburu, hingga petir pun menyambar dengan kerasnya. Suara petir itu membangunkan Maya. Dilihatnya ruangan itu yang gelap, awalnya dia bingung ada dimana, namun dia pun ingat jika tadi sore dia dan Masumi bersama dan membawanya keseuatu tempat, tapi dimana dia, gumamnya dalam Hati?.

Pak Masumi…Pak Masumi….maya terus memanggil kekasihnya, dimana dia…? mengapa dia tak ada? pak Masumi….Pak Masumi….dia pun menangis karena tak menemukan kekasihnya itu. Suara teriakan Maya membuat masumi tersentak kaget, tak dipedulikannya lagi bajunya yang basah, dia pun bergegas kekamar dimana maya tidur, dilihatnya wajah gadis itu sembab dan memerah karena air mata. Raut khawatir terpancar jelas diwajah Masumi..., “Maya, apa yang terjadi? mengapa kau menangis?", ucap Masumi sambil memeluknya.

Melihat Masumi, Maya terus memeluknya erat, “Pak Masumi anda dari Mana, jangan pergi......jangan pergi.....”ucap Maya yang terus menerus menangis.
“ Maya……..jangan menangis sayang, saya disini saya tidak kemana-mana, saya tidak akan meninggalkanmu”, ucap masumi
“lalu pak masumi dari mana saja,ucap maya sekali lagi terisak
“maafkan saya mungil, tadi kamu tertidur lelap hingga saya tak tega membangunkanmu, tadi saya pergi mencari makanan, namun karena hujan deras saya hanya bisa membawakanmu mie.”
“harusnya anda membangunkanku..............ucap maya kesal, diluarkan hujan deras, bagaimana bisa anda pergi sendiri, bagaimana jika terjadi sesuatu? Kau tahu saya takut terjadi sesuatu padamu, saya sangat mencintaimu pak Masumi”ucap maya.
“maya........maafkan saya sayang, saya janji kemanapun saya pergi saya akan membawamu, jadi tolong berhentilah menangis, sungguh aku tak bisa melihatmu meneteskan air mata” ucap masumi.
Masumi pun melepaskannya pelukannya digenggamnya tangan kekasihnya, diusapnya kedua mata yang penuh air mata itu, diciumnya kening itu dan mata itu hingga kebibir itu, masumi pun terus dan terus mencium bibir kekasihnya, maya pun tak diam dibalasnya ciuman itu terus dan tersu menjadi ciuman yang dalam dan panas hingga suara bunyi dari dalam perut menyadarkan mereka…dihentikannya ciuman itu dan mereka pun tersenyum dan tertawa bersama.
“mungil sepertinya kita harus segera makan, cacing diperut kita sudah mengamuk”ucap masumi “iya, anda benar pak Masumi,” ucap maya malu, tetapi sebaiknya kau ganti baju coba lihat bajumu basah, saya tak ingin kamu jatuh sakit". "Kau benar sayang tunggu aku diluar aku akan ganti baju dulu". Maya pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya tanda setuju. Saat Masumi sibuk berbenah diri, Maya menyiapkan mie yang masumi beli........"Apa kau bisa memasaknya?", ucap masumi tiba2, "Tentu saja jika hanya mie itu sangat mudah, aku akan membuatkanmu mie soba yang lezat", "benarkah? Apa kaunyakin bisa membuatnya? "Kau tenang saja aku pasti bisa. Malam itu terasa indah mereka tampak seperti suami istri yang tengah berbulan madu.  Mereka makan dengan lahap dan sesekali dipenuhi dengan candaan dan tawa mengisi ruangan itu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PH-09

PH-10